23.6.12

REPLIKA KAPAL LAYAR

Salah satu bentuk hasil karya siswa-siswi SMP Kosgoro Labuhan Maringgai
Karya Seni Replika Kapal Layar, yang merupakan aplikasi dari
mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan















22.6.12

10 MAKANAN YANG TERNYATA BERACUN

Ketika dikonsumsi sedikit, makanan berikut ini memang tidak mengganggu kesehatan Anda. Tetapi dalam jumlah besar, mereka bisa memberi dampak yang lebih merugikan dari yang Anda kira.


Jamur
Jamur yang tersedia di supermarket seharusnya aman untuk dikonsumsi, tetapi para penggemar jamur perlu berhati-hati karena banyak spesies dapat sangat berbahaya bahkan mematikan.

Sekitar 100 spesies jamur dikabarkan berbahaya bagi manusia, dengan gejala mulai dari sakit kepala hingga kejang bahkan kematian. Pada tahun 2010 sejumlah kecil jamur yang disebut Little White dianggap bertanggungjawab atas kematian sekitar 400 orang di Cina.

Cabai
Cabai terkenal karena pedasnya, yang membuatnya sangat terkenal. Kendati begitu, ternyata kepedasan tersebut dihasilkan dari senyawa kimia (capsaicin) yang dapat menyebabkan efek keracunan seperti sakit perut, gatal-gatal, dan dalam kasus paling parah, dapat berujung pada kematian.

Bagi kebanyakan orang, mengonsumsi cabai hanya sedikit berbahaya, namun capsaicin memang paling baik dibatasi dalam konsumsinya, jadi pastikan untuk tidak terlalu banyak memakannya dan hindari kompetisi makan makanan pedas!

Minyak rapeseed
Ada banyak kontroversi tentang minyak yang tampak alami dan tidak berbahaya ini, namun anggapan umum menyatakan bahwa minyak rapeseed memiliki banyak efek negatif pada kesehatan. Laporan menyatakan bahwa tumbuhan rape, yang merupakan sumber dari minyak tersebut, sangat beracun, dan efek samping mengonsumsi minyaknya antara lain adalah masalah pernapasan dan kebutaan.

Beras
Tidak diragukan lagi, beras memiliki banyak manfaat kesehatan. Kendati begitu, sebuah penelitian mengungkapkan, satu dari lima kemasan beras panjang Amerika mengandung zat beracun dengan tingkat berbahaya, sementara penelitian lainnya menemukan terdapat kadar arsenik dalam susu beras dan beras bayi.

Meskipun semangkuk nasi berisiko relatif kecil dalam menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, konsumsi arsenik dengan kadar tinggi erat kaitannya dengan kanker.

Biji pala
Meskipun biji pala memiliki manfaat kesehatan, namun juga dapat sangat berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Biji pala mengandung zat beracun yang disebut myristicin, porsi sedang dari biji pala dapat menyebabkan halusinasi, sementara dalam jumlah besar biji pala dapat menyebabkan kejang, berdebar-debar, mual, dehidrasi, dan kematian.

Apel non-organik
Karena apel rawan menjadi tempat berkembang biak serangga, para petani sering melapisi buah dengan bahan kimia pestisida dan fungisida, beberapa di antaranya akan menyerap ke dalam dagingnya. Untuk meminimalkan risiko kesehatan, cobalah untuk membeli apel organik kapan pun Anda bisa, atau setidaknya kupas kulitnya sebelum makan.

Salmon ternak
Sebuah penelitian menemukan, 13 racun berbeda — antara lain PCB, yang diklasifikasikan sebagai sebuah kemungkinan karsinogen manusia oleh Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) — berada pada tingkat yang lebih tinggi dalam salmon yang dibesarkan di peternakan daripada yang terdapat dalam salmon liar.

Karena kemungkinan bahaya kesehatan akibat mengonsumsi racun tersebut, dianjurkan untuk mengurangi porsi dari salmon ternak (petunjuknya adalah dengan mengurangi setengah porsi per bulan, bergantung dari mana salmon tersebut berasal) atau beralih mengonsumsi salmon liar.

Popcorn microwave
Meskipun makan popcorn microwave tidak diyakini berbahaya bagi kesehatan, namun ditemukan bahwa popcorn dengan bumbu mentega mengandung bahan kimia berbahaya (diacetyl) dalam bumbu tersebut yang melepaskan gas beracun ketika dimasukkan ke dalam microwave.

Meskipun sejauh ini hal tersebut sebagian besar hanya dialami oleh pekerja pabrik — dengan banyak timbulnya penyakit paru-paru yang disebut sebagai “paru-paru popcorn” — seorang konsumen kini diketahui juga mengidap gangguan paru-paru akibat racun tersebut.

Namun, ini jelas tidak dapat menjadi patokan, karena penderita tersebut mengaku bahwa ia mengonsumsi popcorn microwave setidaknya dua kali sehari selama 10 hingga 12 tahun. Jika Anda makan dalam jumlah sedikit, mungkin paling aman untuk mengonsumsinya di rumah, hanya berhati-hatilah untuk menghindari gas ketika membuka kemasan popcorn tersebut.

Kentang
Kentang mungkin terlihat cukup aman, tapi apakah Anda tahu bahwa kentang sebenarnya berasal dari keluarga yang sama dari tanaman beracun Solanaceae?

Kentang memiliki risiko tertentu untuk kesehatan kita karena mengandung senyawa beracun yang dikenal dengan glycoalkaloids, yang paling mengkhawatirkan adalah solanin yang memengaruhi saraf dan sistem pencernaan, menyebabkan sakit kepala, lemas, limbung, diare dan muntah dan lain-lain.

Keracunan kentang sangat jarang terjadi, tapi hindarilah kentang yang sudah berkecambah — yang cenderung memiliki konsentrasi glycoalkaloids yang lebih tinggi — dan kentang yang telah berubah hijau. Meski warna hijau dalam kentang sendiri tidak berbahaya, hal tersebut menunjukkan bahwa kentang telah terpapar cahaya matahari, yang dapat juga mendorong tingkat solanin untuk naik di atas kadar yang aman.

Kacang
Kacang tidak hanya menjadi salah satu penyebab alergi makanan yang paling umum, tetapi juga dapat berbahaya bagi orang-orang yang tidak menderita alergi. Kacang lebih baik dihindari oleh orang-orang yang mempunyai masalah dengan ginjal atau kantung empedu karena mengandung oxalates yang dapat mengkristal dan menyebabkan batu pada ginjal dan kantung empedu.

Namun, bahkan bagi kita semua, kacang dapat beracun oleh karena kerentanan kacang terhadap jamur dan aflatoksin (karsinogen yang sangat beracun) yang dihasilkan oleh jamur yang disebut Aspergillus flavus yang menyerang kacang.

Jika Anda tidak bisa menolak untuk mengemil kacang, cobalah untuk membeli kacang yang diproduksi di daerah-daerah kering, karena risiko aflatoxins lebih rendah.



22.5.12

Tragedi Sukhoi Super Jet 100 (SSJ 100)



Pesawat Sukhoi SSJ 100 Antara Rencana Mahluk dengan Keputusan Sang Maha Pencipta


Pesawat Sukhoi SSJ 100 Akhirnya Ditemukan
Kepala Humas Basarnas, Gagah Prakoso mengatakan bahwa helikopter pencari akhirnya telah menemukan letak lokasi keberadaan jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet-100 yang dinyatakan hilang, Kamis 10 Mei 2012.

"Tim di helikopter melihat bahwa ada tanda-tanda pesawat, itu masih pantauan udara," kata Gagah.

Gagah menambahkan, berdasarkan hasil dari pantauan itu, terlihat jika pesawat itu pada ketinggian 2.500 meter. "Kami masih terus mempersiapkan tim darat untuk menuju ke lokasi," katanya.

Sementara itu, Koordinator pencarian pesawat Sukhoi SSJ 100, I Ketut Purwa, mengatakan pesawat itu ditemukan pada koordinat 0642612 dan 10644412 dan pada ketinggian 2.500 kaki, 3,5 kilometer dari Cijeruk.

"Ditemukan di situ," kata Ketut. Setelah informasi di lapangan, tim pencarian pesawat kemudian langsung mengadakan rapat tertutup.

Sukhoi SSJ-100 tersebut hilang kontak sejak Rabu 9 Mei 2012 pukul 14.33 WIB. Pesawat itu hilang setelah meminta izin untuk turun dari ketinggian 10.000 kaki ke 6.000 kaki. Koordinat terakhir saat hilang kontak berada pada koordinat 06.43.08 S dan 106.43.15 BSN.
 
Kabar tentang pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ-100) yang hilang di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat pada hari Rabu (9/5/2012) pukul 14.30 WIB telah membuat gempar dunia internasional, khususnya di dunia penerbangan.

Pesawat tersebut hadir di Indonesia dalam rangka turnya ke Asia yang bertajuk "Welcome Asia" yang dimulai pada 3 Mei dan dijadwalkan mengunjungi enam negara yakni Kazakhstan, Pakistan, Indonesia, Vietnam, Laos dan Myanmar.

Menurut kabar terakhir, bangkai pesawat telah ditemukan di tebing Gunung Salak pada ketinggian 5000 kaki, 3,5 kilometer dari Cijeruk.

Pesawat berkapasitas 98 penumpang itu dirancang untuk dapat dioperasikan pada jarak 3.048 kilometer (versi dasar) dan pada jarak 4.578 kilometer (versi jarak jauh) dengan ketinggian hingga 12.200 meter.

Berikut Spesifikasi Lengkap Pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ-100).


SSJ 100–75
SSJ 100-75LR
SSJ 100–95
SSJ 100-95LR
Cockpit crew
2
Seating capacity
83 (1-class, dense)
78 (1-class, standard)
68 (2-class, standard)
103 (1-class, dense)
98 (1-class, standard)
86 (2-class, standard)
Seat pitch
30 in (1-class, dense), 32 in (1-class, standard)
36 & 32 in (2-class, standard)
31 in (1-class, dense), 32 in (1-class, standard)
36 & 32 in (2-class, standard)
Length
26.44 m (86 ft 9 in)
29.94 m (98 ft 3 in)
Wingspan
27.80 m (91 ft 2 in)
Height
10.28 m (33 ft 9 in)
Fuselage max diameter
3.35 m (11 ft 0 in)
Cabin width
3.236 m (127.4 in)
Cabin height
2.12 m (6 ft 11 in)
Aisle width
51 cm (20 in)
Seat width
46.5 cm (18.3 in)
Volume bins per passenger
0.07 m3 (2.5 cu ft)
Maximum take-off weight (MTOW)
38,820 kg (85,600 lb)
42,280 kg (93,200 lb)
45,880 kg (101,100 lb)
49,450 kg (109,000 lb)
Empty weight (OEW)
-
-
25,100 kg (55,000 lb)
-
DOW
-
-
26,600 kg (59,000 lb)
-
Maximum landing weight
35,000 kg (77,000 lb)
41,000 kg (90,000 lb)
Maximum payload
9,130 kg (20,100 lb)
12,245 kg (27,000 lb)
Maximum fuel capacity
13,135 L (10,600 kg or 23,370 lb)
13,135 L (10,600 kg or 23,370 lb)
Cargo capacity
15.01 m3 (530 cu ft)
21.97 m3 (776 cu ft)
Takeoff run at MTOW
1,515 m (4,970 ft)
1,731 m (5,679 ft)
2,052 m (6,732 ft)
Maximum flight altitude
12,500 m (41,000 ft)
Cruising speed
Mach 0.78 (828 km/h/511 mph / 448knots at 11,000 m/36,000 ft)
Maximum cruise speed
Mach 0.81 (870 km/h/ 541 mph / 469knots at 11,000 m/36,000 ft)
Range (full passenger payload)
2,900 km (1,800 mi)
4,550 km (2,830 mi)
3,048 km (1,894 mi)
4,578 km (2,845 mi)
Engine (x 2)
Takeoff thrust (x 2)
13,500 lbf (60 kN)
15,400 lbf (69 kN)
APR thrust (x 2)
15,400 lbf (69 kN)
17,500 lbf (78 kN)
Fan tip diameter
1.22 m (48 in)
Engine length
2.07 m (81 in)