Mesin Terbang
Abbas ibn Firnas adalah orang pertama yang mencoba membuat konstruksi sebuah pesawat terbang dan menerbangkannya. Di abad ke-9 dia mendesain sebuah perangkat sayap dan secara khusus membentuk layaknya kostum burung. Dalam percobaannya yang terkenal di Cordoba Spanyol, Firnas terbang tinggi untuk beberapa saat sebelum kemudian jatuh ke tanah dan mematahkan tulang belakangnya. Desain yang dibuatnya secara tidak terduga menjadi inspirasi bagi seniman Italia Leonardo da Vinci ratusan tahun kemudian.
Namun usaha Ibnu Firnas dalam bidang penerbangan bukanlah usaha terakhir
bagi ilmuan Islam untuk menginovasikan 'kenderaan terbang'. Pada tahun
1630-1632, Hezarfen Ahmad Celebi di Turki berhasil menyeberangi selat
Bosporus di Istanbul dengan menggunakan pesawat buatannya sejauh
kira-kira 3 kilometer dan telah berjaya mendarat dengan selamat.
Pada abad ke-17 M Celebi bersaudara, dua ilmuwan Muslim bersaudara itu berhasil melakukan
uji coba penerbangan. Celebi bersaudara dikenal sangat tertarik dan
cinta terhadap ilmu pengetahuan khususnya fisika, yang terkait dengan
dunia penerbangan. Setiap hari, mereka berdua belajar dan mempraktikkan
ilmu penerbangan.
Hingga akhirnya, Celebi bersaudara berhasil
menerbangkan pesawat ciptaan mereka sendiri meskipun dengan teknologi
yang cukup sederhana. Tetapi pesawat hasil ciptaan mereka merupakan
model dari pesawat-pesawat di dunia penerbangan modern saat ini. Kedua
bersaudara itu adalah:
* Hezarfen Ahmet Celebi
Herzafen
Ahmet Celebi merupakan saudara laki-laki Lagari Hasan Celebi. Pada suatu
ketika terjadi pertempuran sengit di laut antara tentara Turki Usmani
dengan pasukan asal Genoa, Italia. Dalam pertempuran yang dahsyat itu,
akhirnya tentara Turki, termasuk di dalamnya Herzafen menjadi
pemenangnya.
Sedangkan Fransesca, putri sang kapten kapal dari
Genoa juga selamat dari pertempuran dan menjadi tawanan tentara Turki
Usmani. Tak berapa lama kemudian, Hezarfen yang masih muda jatuh cinta
kepada Fransesca hingga akhirnya mereka menikah. Rupanya Fransesca
merupakan perempuan yang cerdas.
Dia juga banyak memiliki ilmu
pengetahuan dari riset-riset penerbangan yang pernah dilakukan oleh para
ilmuwan di negaranya, Italia. Akhirnya dibantu oleh Fransesca dan
saudaranya Lagari, Hezarfen melakukan riset untuk menciptakan pesawat
terbang.
Hezarfen sendiri sangat terobsesi untuk menciptakan
pesawat terbang karena terinspirasi oleh seorang ilmuwan Muslim
sebelumnya yang juga sangat tertarik dengan dunia penerbangan yakni
Ismail Cevheri. Tetapi pada masa percobaannya, Ismail mengalami
kegagalan.
Ismail melakukan uji coba pesawatnya dengan terbang
dari sebuah menara pada abad ke-10. Tetapi karena dia kurang memiliki
pengetahuan tentang aerodinamika sayap, Ismail terjatuh saat melakukan
penerbangan dan menghembuskan nafas terakhirnya seketika itu juga. Oleh
karena itu, Herzafen berupaya keras untuk menyempurnakan riset
penerbangan Ismail Cevheri bersama saudaranya.
Herzafen terus
melakukan riset penerbangan. Setelah melakukan riset studi terhadap
burung dan melakukan percobaan penerbangan sebanyak sembilan kali, maka
Herzafen memberanikan diri untuk memperagakan penerbangan pesawatnya di
depan Sultan Murad ke-IV dan penduduk Istanbul pada 1630.
Herzafen akhirnya melakukan penerbangan dari menara Galata yang
tingginya 183 kaki dengan pesawat terbangnya yang sederhana terbuat dari
kulit binatang yang disangga oleh rangka-rangka kayu. Herzafen berhasil
terbang dengan tinggi di atas 150 meter dari permukaan air laut menuju
Oskudar.
Selama penerbangan, Herzafen terus berusaha
menyeimbangkan arah angin dan arah terbangnya hingga akhirnya mendarat
dengan selamat di sebuah padang rumput Doganciar di Oskudar. Jarak
terbang yang telah dia tempuh mencapai 3.200 meter.
Hezarfen
merupakan orang pertama yang melakukan penerbangan lintas benua dari
Eropa menuju Asia. Berkat kehebatannya, Sultan Murad ke-IV yang
menyaksikan sendiri peristiwa tersebut memberikan hadiah kepada Herzafen
berupa 1.000 keping emas.
* Lagari Hasan Celebi
Kehebatan
Lagari tak jauh berbeda dengan saudaranya, Herzafen. Lagari merupakan
orang yang sangat giat dalam melakukan penelitian tentang pesawat
terbang bertenaga dorong ledakan yang sekarang disebut dengan nama
roket.
Lagari pertama kali menerbangkan roketnya pada saat
kelahiran putri Sultan Murad ke-IV dari Istana Topkapi, Istanbul pada
1633. Saat akan meluncurkan roketnya, Lagari masuk ke dalam sebuah
kerangkeng yang terhubung dengan roket. Kemudian dengan berhati-hati dia
menyulut bubuk mesiu yang berada di dalam roket.
Lalu percikan
bunga api yang disertai asap pun mulai terlihat dan tak berapa lama
kemudian roket yang membawa kerangkeng Lahari pun terbang menuju ke
angkasa. Setelah mencapai ketinggian tertentu, bubuk mesiu pada roket
pun habis terbakar.
Dengan sigap Lahari lalu keluar dari
kerangkeng dengan menggunakan bajunya yang semacam parasut untuk
mendarat ke muka bumi lagi. Akhirnya dia mendarat dengan selamat di
tempat peristirahatan Sultan Murad ke-IV di Sinan Pasha.
Peristiwa penerbangan Lagari itu dicatat sebagai peristiwa terbang
berawak vertikal pertama yang menggunakan sistem pendorong berupa tujuh
buah roket dengan bubuk mesiu sebanyak 300 pound. Menurut catatan
sejarah, Lagari berhasil mencapai ketinggian kira-kira 300 meter dalam
jangka waktu selama 20 detik.
Karena prestasinya yang gemilang,
Sultan Murad ke-IV memberikan penghargaan kepada Lagari dengan
mengangkatnya menjadi salah satu pejabat militer terpenting di Angkatan
Darat Turki. Berita kehebatan dua ilmuwan penerbangan yang bersaudara
ini begitu menghebohkan negara-negara di Eropa. Bahkan berita kesuksesan
penerbangan Celebi bersaudara itu menjadi buah bibir publik di Inggris
pada 1638, dan dicatat oleh seorang penulis terkenal John Winkins dalam
bukunya yang berjudul Discovery of New World.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar