Sisa-sisa Tragedi 9/11 Kini di Planet Mars (VIVA News)
Spirit. Robot Penjelajah milik NASA |
Pada September 2001, menurut laman resmi NASA, para pekerja perusahaan Honeybee Robotics membangun sepasang alat yang bisa menggerinda bebatuan planet Mars, agar instrumen saintifik pada wahana eksplorasi robotik Spirit dan Opportunity di Mars, bisa meneliti bagian dalam batuan planet itu.
Pada
saat itulah terjadi serangan terhadap menara kembar gedung World Trade
Center, yang terletak tak lebih dari satu mil. Pengerjaan alat ini
memiliki jadwal yang sangat ketat dan singkat karena sangat tergantung
dengan kondisi perputaran planet Mars sendiri.
Peneliti-peneliti
yang membangun alat ini, saat itu tak punya waktu banyak untuk menolong
para korban. Tapi mereka kemudian justru menemukan cara khusus untuk
memberikan penghormatan pada ribuan korban Tragedi 9/11.
Sebuah
onderdil aluminium yang berfungsi melindung kabel di masing-masing
penggerus batu itu dibuat dari puing-puing aluminium yang ditemukan di
reruntuhan menara 1 dan menara 2 gedung World Trade Center. Nah sekarang
aluminium itu sudah berada jauh di planet Mars dan menjadi bagian yang
ditempeli gambar bendera AS.
"Adalah
sebuah penghargaan bagi para korban, bahwa bagian dari World Trade
Center, kini berada di Mars," ujar Stephen Gorevan, pendiri dan Chairman
Honeybee, serta anggota tim sains eksplorasi Mars, dikutip dari situs
web resmi Jet Propulsion Laboratory NASA (Badan Antariksa AS).
Pada
11 September 2001, Gorevan hanya enam blok dari gedung WTC. Ia tengah
menggowes sepedanya untuk bekerja, saat mendengar sebuah pesawat terbang
terbang rendah. "Apa yang saya ingat saat itu, bahkan sampai sekarang,
adalah suara mesin pesawat sebelum menabrak menara," kata Gorevan.
Gorevan
menjelaskan, sebelum menghunjam gedung, mesin pesawat digeber maksimal,
agar menyebabkan daya rusak yang tinggi. Saat itulah Gorevan
terbengong-bengong dan merasa sama sekali tak berdaya. Ia memutuskan
untuk langsung ke kantornya yang berada tak jauh.
"Ketika
rekan kerja saya mengatakan ada pesawat kedua yang menabrak, kami
langsung naik ke atap kantor untuk menyaksikan sisa kejadian yang
menyedihkan itu," kata Gorevan.
Pada
akhirnya, wahana penjelajah Mars 'Spirit' diluncurkan dari Pangkalan
Udara Cape Canaveral Florida AS, pada Juni 2003. Sementara robot
kembarannya, 'Opportunity' diluncurkan pada bulan Juli 7. Keduanya
mendarat di Mars pada Januari 2004 dan telah berhasil menyelesaikan misi
utama mereka.
Sebelumnya,
tidak banyak yang mengetahui hal ini. "Ini tadinya dimaksudkan untuk
menjadi penghargaan (tribute) yang tidak dipublikasikan," kata Gorevan.
"Tapi kami ingin agar keluarga-keluarga yang ditiinggalkan para korban
mengetahui hal itu."
Sejak
mendarat di Mars, kedua kendaraan tadi sudah melakukan
penemuan-penemuan penting tentang kondisi Mars. Pada perkembangannya,
perangkat komunikasi Spirit rusak pada Maret 2010 sehingga ia sudah tak
bergerak lagi.
Namun,
Opportunity hingga kini masih aktif dan para peneliti berencana
menggunakan alat penggerinda batu tadi untuk meneliti batuan di sekitar
sebuah kawah raksasa yang berhasil ditemui Opportunity, bulan lalu.
Suatu
hari, kedua penjelajah itu pun akan rusak. Namun, pada kondisi cuaca
yang dingin dan berdebu di Mars, 'rongsokan' kendaraan eksplorasi,
berikut tool gerinda tadi akan tetap tahan hingga jutaan tahun.
Tentunya, bersama kenangan Tragedi 11 September di sana.Baca selanjutnya dalang Keruntuhan Gedung WTC
Baca juga Dunia tahu bukan islam pelaku keruntuhan Gedung WTC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar